Sabtu, 31 Mei 2008

BAYI ANDA BELAJAR DENGAN JARI-JARI MUNGILNYA


Bunda yang bijak… Seandainya saja bayi kita sudah bisa bicara ketika dilahirkan, mungkin ia akan berkata “Hai dunia… Aku datang dan aku ingin mengenalmu…!!” dan dengan mengandalkan kesepuluh jari mungilnya ia mulai belajar mengenal dunia disekitarnya.

Otak buah hati kita dalam 2 tahun pertama, akan berkembang fisiknya hingga 50% dan akan mencapai sempurna dalam 10 tahun berikutnya. Wow… Berarti bisa dibayangkan bukan, si kecil akan banyak belajar pada awal kehidupannya. 2 tahun, bukan waktu yang lama lho…!! Sangat singkat waktu yang kita miliki untuk bisa mengoptimalkan perkembangan 50% otaknya tersebut. Stimulasi yang menyenangkan, itulah kuncinya…
Bayi ternyata bergerak bukan secara kebetulan. Sebenernya keterampilan motorik si kecil sudah berkembang sejak dalam kandungan dan akan semakin berkembang setelah dilahirkan. Apalagi ruang geraknya kini lebih besar ketimbang dulu ketika masih di dalam rahim ibundanya. Mungkin itu juga salah satu sebabnya bayi jaman sekarang tidak terlalu sering di”bedong”.
Diusia 3 – 4 bulan, si kecil mulai mengembangkan kemampuan melihat benda secara 3 dimensi. Oleh karena itu, ia mulai ingin menggenggam atau menyentuh benda disekitarnya. Awalnya gerakan tangan kiri dan kanannya belum kompak, sehingga si kecil harus merapatkan kedua tangannya untuk memegang mainannya.
Disinilah pentingnya Soft Toys. Saat mulai dapat menggenggam mainannya, ia senang menggerak-gerakkan mainan tersebut hingga tidak jarang mengenai bagian tubuhnya yang lain bahkan wajahnya. Biasanya ia juga mulai suka melempar mainannya. Nah, hati-hati dengan mainan yang terbuat dari bahan padat atau keras, seperti balok mainan kayu atau plastik. Sebisa mungkin sediakanlah berbagai mainan lembut (tentunya, sebaiknya mainan yang edukatif atau edutoys) untuk memenuhi kegemaran barunya., seperti buku kain, bola ataupun jenis edutoys lainnya yang terbuat dari bahan kain.
Proses belajarnya ternyata tidak sampai disitu. Umumnya semua benda yang berhasil diraih dan digenggam si kecil pada akhirnya akan masuk mulut. Jangan salah lho…, melalui sel-sel saraf yang ada di bibir dan lidah, ternyata ia akan mengumpulkan berbagai informasi dari benda yang “dicicipinya”, lalu menyimpannya ke dalam otak.
Nggak usah khawatir Bunda, fase memasukkan benda ke dalam mulutnya ini biasanya akan berlalu saat usianya mencapai 18 bulan. Minatnya untuk meraih, menggenggam dan memasukkan benda ke dalam mulutnya akan mendorong bayi mengasah keterampilan motoriknya. Jadi jangan juga terlalu sering melarang ini itu padanya. Tugas Anda para Bunda yang bijak justru merangsang keterampilan jari-jemarinya, salah satunya dengan menyediakan sarana dan lahan yang aman serta nyaman baginya untuk bereksplorasi.
(Sumber dari Majalah Ayahbunda No. 23, November 2005; Eksplorasi 10 Jari Mungil)

Tidak ada komentar: